Hhhmmm… Gimana sih rasa-nya oli ini di Honda CBR 250R ? Berikut review ane. Oli yang konon eklusif di Moto2 dan Moto3. Berdasarkan kemasan-nya.

Disclaimer.
Oli itu IMHO cocok-cocokan masbro. Apa yang cocok di motor kita, belum tentu cocok di motor yang lain. Feeling rider juga turut berpengaruh. Oli ini di review di motor Honda CBR250R.

Harga Oli Liquimoly Street 10w40
Liquimoly (LM). Oli buatan Jerman ini nggak begitu sulit untuk didapat. Cukup banyak toko-toko khusus oli yang jual. Yang jual online juga banyak. Kisaran harga (ketika artikel ini dibuat) sekitar 115 ribu sampai 145 ribu.

Sertifikasi oli ini (tertanggal April 2019) adalah API SN dan JASO MA2. Termasuk up-to-date juga nih.

oli-liquimoly-street-10w40
Waktu beli dapat yang sertifikasi API SL, JASO MA2.

Seperti impresi pertama ane, oli Liquimoly Street 10w40 karakter-nya “punctual”. Bekerja sesuai sebagaimana oli semesti-nya. Di 500 km pertama, motor terasa lancar. Akselerasi enak. Geber di RPM tinggi (8000-9000), getaran mesin lebih teredam. Perpindahan gigi sedikit lebih empuk. Panas mesin lebih terkontrol. Nggak gitu terasa panas. Overall, oli ini bekerja dengan baik sekali.

cbr250r-redue-gigitiga-com

Btw, motor Honda CBR250R ane so far hanya dipakai untuk semi harian.

Ketika menggunakan oli ini, ane merasakan ada semacam membran tipis pas ane buka gas. Memang itulah fungsi-nya oli. Sebagai pelapis di antara sela-sela mesin. Menjaga agar bagian-bagian mesin bekerja dengan lancar. Hanya saja, pas make oli ini membran-nya lebih terasa.

Penurunan Performa
Performa oli tentu lama-lama mengalami penurunan. Ane merasakan-nya di km 1300-an. Dan makin lebih terasa lagi di km 1670. Rasa “punctual”-nya mulai berkurang. Rasa membran-nya mulai berkurang. Apalagi pas di siang hari nan panas. kinerja mesin cukup terasa penurunan-nya dibandingkan di awal-awal.

Kondisi oli di km 1960. Memang rata-rata pas ane ganti oli di km sekitar 2000-an, kondisi oli motor rata-rata seperti ini. Hitam pekat. Pertanda oli bekerja dengan baik.

Stabil Di Suhu Normal
Kelebihan oli ini adalah kemampuan-nya mempertahankan performa di suhu-suhu normal mesin motor beroperasi. Mungkin kisaran 80-100 derajat celcius. I dunno man, just guessing. Anyway, pernah di jalan lagi macet-macet parah.

Ane melipir sejenak. Isi bensin sama beli snack. Lanjut jalan, mesin motor terasa lebih responsif. Karakter “punctual” oli ini muncul lagi. Wajar sih, pengalaman ane umum-nya oli-oli yang bagus seperti itu. Seperti Amsoil MCF 10w40 yang IMHO lebih cepet balik ke karakter-nya ketika suhu kembali relatif normal.

Conclusion
Ini oli enak. In fact, rata-rata oli enak itu pasti banderol-nya di atas 100rb seliter. Mengulang impresi pertama-nya, Ini oli yang solid. Karakter-nya khas Jerman banget. Punctual kinerja-nya. It just right. Nggak banyak macem-macem-nya. It just do its job real good.

Oli yang stabil.

Recommended apabila banderol harga bukan halangan.

Apakah masbro memiliki pengalaman yang senada dengan oli ini ? Share di kolom komentar di bawah ya. 🙂

Baca Juga:
Mengupas Arti SAE Kode Oli
Review: Oli Repsol Moto Sport 10w40
Review: Oli Amsoil 10w40. Oli Panas Dingin
Review: Oli Federal Racing 10w40
Review: Oli Shell Advance Ultra 10w40
Review: Oli Total Hi-Perf Sport+
Review: Oli X-Ten XT-30 Matic
Review: Oli Idemitsu 10w40
Review: Oli Motul 5100 10w40
Review: Oli Ipone R4000RS 10w40
Review: Oli Yamalube Super Sport 10w40

Share
Subscribe
Notify of
guest
10 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments