Sebaik-nya master rem belakang itu standard aja. Karena ada 2 hal yang perlu kita pertimbangkan.
Master rem, memang salah satu sparepart yang bikin gatel untuk diganti. Yang nama-nya modifikasi, tentu tidak lepas dari perkara performa dan atau penampilan. Pasti yang nama-nya modifikasi, jatuh-nya ke salah satu, atau salah dua hal ini.
Berbeda dengan master rem depan, ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengganti master rem belakang.
Lubang Footstep dan Dudukan Master Rem
Pertama, adalah lubang dudukan master rem belakang dengan lubang yang ada di footstep. Kira-kira PnP nggak nih ?
Contoh-nya, seperti master rem belakang RCB S1 GRT ini. Dudukan antar lubang ini, cocok nggak jarak-nya dengan lubang di footstep standard ?
Seperti review ane tentang RCB S1 GRT, ternyata tidak PnP. Lubang di footstep standard, kudu dibolongin sedikit. baru bisa masuk itu barang.
Piston Kudu Tegak Lurus
Nah, hal ini berhubungan dengan poin di atas. Kalau melubangi-nya tidak tepat, maka posisi piston tidak tegak lurus 90 derajat. Alias mencong sedikit.
Nah, yang dilingkari merah itu adalah piston master rem belakang. Kalau dudukan di pedal belakang jarak-nya tidak sampai ke dudukan piston master rem, biasa-nya bakalan agak mencong tuh piston menekan minyak rem.
Imbas-nya, ada sisi seal master rem yang akan lebih cepat haus karena beban tekanan yang tidak merata.
Lebih Baik Standard Saja
Dulu ane pernah menggunakan RCB S1 GRT untuk master rem belakang. Tapi sekarang ane pakai yang standard saja. Karena pertimbangan dua hal di atas. Standard itu tidak ribet, PnP, dan berfungsi dengan baik.
Lagipula, soal estetika tidak begitu kelihatan kalau master rem belakang. Secara ketutupan footstep. Mungkin beda cerita kalau motor masbro sudah menggunakan footstep aftermarket ya. 🙂
Baca Juga:
Review Master Rem Belakang RCB (Racing Boy) S1 GRT
Panjang Ukuran Selang Rem Stainless Steel Untuk Honda CBR 250R
Pengalaman Pakai Selang Rem Stainless Steel. Pakem Juga
