Siang ini, pas saya manasin si Redue, sekelebat terlihat sesuatu yang menyilaukan di ban belakang. Behold ! cindera mata di jalan. 🙁

Ini nih biang keladi-nya.

ranjau-paku-cbr250r-01

Ranjau model serpihan besi gini malah lebih berbahaya daripada paku. Secara mengoyak dinding ban ketika dilepas. Hadeeehhh…

Ternyata ban belakang sudah cukup banyak juga kena ranjau.

ranjau-paku-cbr250r-02

Untung-nya ban belakang saya sudah dikasih cairan anti bocor. Jadi-nya ban nambal sendiri ketika ban berputar. So far, cukup bermanfaat. Walau ban belakang sudah seperti gambar di atas, nggak gembos.

Ban saya isi Nitrogen, saya perhatikan ban belakang mengalami penurunan tekanan sekitar 2 psi dalam seminggu. Motor jarang dipakai. Paling 2 sampai 4 kali dalam seminggu.

Jangan Pakai Pentil Karet
Nggak enak-nya paling pas ngisi Nitrogen. Pentil ban kadang susah dibuka karena ada cairan-nya yang masuk di sela-sela pentil. Terus mengeras cairan-nya. Dulu saya pernah pakai pentil karet. Hasil-nya pentil robek gara-gara dibuka paksa pakai tang. 🙁

pentil-ban-besi-01

So ? Alasan kuat untuk memakai cairan anti bocor, yes ?

Baca Juga:
Pentil Ban Bocor Dan Tersumbat Cairan Anti Bocor
Cairan Anti Bocor. Penting Nggak Sih ?
Apa Pendapat Orang Luar Mengenai Cairan Anti Bocor ?
Pengen Gunain Slime ? Ketahui Hal-Hal Berikut

Share
Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments