Kali ini, gue mau membahas makna dari kode SAE yang biasa ada di kemasan oli. Berguna apabila kita ingin memilih oli untuk motor atau mobil kita.

Kekentalan Oli
First of all, kita bahas tentang kekentalan oli. Pasti kita udah sering denger istilah 10w40, 10w50, 15w50, dan lain-lain. Itu adalah standard kekentalan oli yang ditetapkan oleh SAE.

SAE sendiri adalah singkatan dari Society of Automative Engineers. Sebuah organisasi yang menetapkan berbagai macam standard di berbagai industri. Salah satu-nya di dunia otomotif secara global. dalam konteks artikel ini, standardisasi oli.

sae-international-logo

Kelas Tingkatan Oli
10w40, 10w50, dan lain-lain adalah grade atau nilai viskositas oli. viskositas SAE ini terdiri dari 2 angka yang dipisah dengan huruf w yang arti-nya winter. misal-nya, 10w40 arti-nya, viskositas oli ini grade-nya 10 ketika motor dinyalakan dalam kondisi dingin pada musim dingin/salju.

Semakin kecil grade ini, semakin mudah oli mengalir pada suhu dingin. Which is dalam hal ini nggak penting. Secara Indonesia negara tropis. Tidak ada musim salju as far as i know…

Shell Advance Ultra dengan grade 10w40.

Yang penting banget di negara tropis macam Indonesia, adalah angka setelah w. As you might guess, semakin tinggi nilai ini, oli relatif semakin stabil ketika mengalami perubahan dalam beroperasi. Khusus-nya soal variabel suhu dan beban motor.

Viskositas sendiri bisa dibilang hal terpenting untuk properti sebuah oli. Dan pembahasan soal viskositasi sendiri itu cukup panjang. Maybe i’ll write article about it someday…

Semakin tinggi 2 angka ini juga menandakan semakin “tebal” suatu oli. Which is good and bad for an engine. Semua tergantung dengan bagaimana engineering mesin motor tersebut.

Seberapa presisi jarak antar komponen mesin. Semakin sempit, tentu butuh oli yang lebih encer. Semakin renggang, oli yang lebih “tebal” lebih baik.

Jadi Pilih Oli Yang Mana ?
Gampang-nya, lihat spesifikasi oli yang dibutuhkan di buku manual motor kita. Contoh-nya, untuk motor CBR250R, oli yang disarankan adalah dengan SAE 10w30 atau 10w40.

manual-cbr250r-oli-suhu-temperatur-range
SAE oli untuk Honda CBR250R.

Di manual diatas, disebutkan bahwa pemilihan SAE oli juga kudu memperhitungkan suhu atmosfer atau suhu dimana kendaraan itu beroperasi. Juga di manual tersebut, tidak disebutkan oli dengan SAE 10w50 atau 15w50.

Apakah arti-nya oli dengan SAE tersebut tidak boleh dipakai di CBR250R ? Frankly, i dunno. Gue pribadi setia dengan oli SAE 10w40. Secara kekentalan ini yang disarankan oleh engineer Honda. Dan oli SAE 10w40 banyak banget pilihannya di pasaran.

manual-ninja-250-300-oli-suhu-temperatur
SAE oli untuk Kawasaki Ninja 250/300.

Sedang untuk motor Kawasaki Ninja 250/300, oli dengan SAE 10w50 atau 20w50 bisa dipakai untuk motor tersebut. Secara di buku manual-nya, disarankan-nya seperti itu.

Kesimpulan
So… kesimpulan-nya, secara kita hidup di negara tropis yang panas, gue merasa oli dengan SAE 10w40, 10w50, 15w50, 20w50 lebih cocok. 10w30 IMHO keenceran. Ini untuk motor sport batangan ya. Kalau untuk matik, gue belum pernah nyobain. Jadi belum tahu.

Apabila motor kita (sesuai dengan buku manual motor) bisa menggunakan oli dengan SAE 10w50 atau 15w50, atau angka-angka lain dengan w50 dibelakang-nya, dan motor sering (banget) dipakai macet-macetan panas terik, ada baiknya mempertimbangkan menggunakan oli dengan SAE tersebut. Takut-nya oli menjadi keenceran karena tersiksa panas dan friksi antar parts-parts mesin. Sehingga kurang efektif melindungi mesin.

Terakhir, oli itu cocok-cocokan masbro. Yang cocok dengan motor seseorang, belum tentu cocok dengan motor kita.

Baca Juga:
Review: Oli Repsol Moto Sport 10w40
Review: Oli Amsoil 10w40. Oli Panas Dingin
Review: Oli Federal Racing 10w40
Review: Oli Shell Advance Ultra 10w40
Review: Oli Liquimoly Street 10w40
Review: Oli Total Hi-Perf Sport+
Review: Oli X-Ten XT-30 Matic
Review: Oli Idemitsu 10w40
Review: Oli Motul 5100 10w40

Share
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments