Tulisan-tulisan yang tertera di ban itu ada maksud-nya. Berikut kita kupas arti tulisan-tulisan tersebut. Nggak rumit, tapi kudu diperhatikan ketika memilih ban.

Masbro, pernah memperhatikan tulisan-tulisan yang banyak tertera di ban motor ? Itu semua bukan buat keren-kerenan lho… Ada arti-nya. Well, walau misalnya tulisan-tulisan tersebut di marker, bikin tampilan motor agak lebih keren.

tire-marking
Looks cool.

Anyway, let’s get it on ! Shall we ?

Perhatikan gambar berikut. Dan penjelasan-nya.

kode-ban

Keterangan:
A. Lebar ban (dalam mm). Dalam hal ini, 170mm, atau 17cm.
B. Aspek rasio tinggi ban. Arti-nya, ban ini tinggi-nya 80% dari lebar ban. 170×80%. Jadi-nya 136mm, atau 13.6cm.
C. Diameter velg. Diameter velg motor dalam inch.
D. Load Index. Beban maksimal yang bisa ditopang ban tersebut.
E. Speed Index. Kecepatan maksimum motor yang bisa di-handle oleh ban tersebut.
F. Label-Label Lain. Dalam hal ini, tubeless.

Alright. Mari kita bahas satu-persatu arti-nya masbro.

A. Lebar Ban
Lebar ban. Jarak- antara kiri dan kanan ban. Makin gede angka-nya, makin lebar ban-nya. Obviously.

B. Aspek Rasio/Tinggi Ban
Kalau ini tinggi ban dari velg sampai ujung ban. Kenapa kudu pakai persen ? Kenapa tidak pakai milimeter saja ? Well, pendapat gue sih, jelek aja kalau bentuk-nya nilai dalam milimeter. Misal-nya contoh ban diatas. lebar atau aspek ratio-nya 80. Kalau ditulis 136, jadi-nya 170/136. Lebih elok melihat tulisan 170/80 daripada 170/136… IMHO…

C. Lebar Velg
Self explanatory. 14, 15, 16, 17, 18. Untuk velg rim berukuran berapa ban ini ditujukan.

D. Load Index
Beban maksimum yang bisa ditopang ban. Beban tersebut dibagi secara tidak merata ke ban depan dan belakang. Secara bisa aja motor dipakai boncengan atau mengangkut barang. Karena itulah pada umumnya ban belakang lebih besar daripada ban depan. Ban depan sendiri juga menopang beban. Terlebih ketika melakukan pengereman. Dimana beban terdistribusi ke depan ketika motor direm.

motorcycle-tire-load-index
Tabel Load Index ban.

E. Speed Index
Kecepatan maksimum motor yang bisa di-handle oleh ban tersebut. Contoh di atas, H itu arti-nya ban tersebut maksimum bisa dipakai kurang lebih sampai dengan kecepatan 210kmph.

motorcycle-tire-speed-index
Table Speed Index ban.

Speed rating ini sifat-nya maksimum stress yang bisa di-handle ban tersebut. Hal ini mempengaruhi durabilitas dan reliabilitas ban tersebut. Makin sering digeber motor-nya, makin pendek umur ban-nya.

Contoh-nya, ban dengan rating W saja apabila sering-sering digeber, bisa koit juga. Apabila kita search kata kunci “motorcycle tire blowout” di youtube, cukup banyak video dimana ban motor meledak ketika motor sedang digeber. Contoh-nya video berikut.

Ban meledak di kecepatan 255kmph.

Masih ingat motor Kawasaki H2R yang nyentuh kecepatan 400 kmph ? Wah, pakai ban apa donk biar bisa ngebut segitu ? Ternyata, agar ban motor tidak meledak di kecepatan segitu, motor Kawasaki H2R-nya, kudu bisa mencapai di kecepatan 400 kmph dalam waktu kurang dari 30 detik !

Kenan wore a specially prepared leather suit with extra protection and to avoid a tyre blowout, the speed had to be reached in less than 30 seconds.

Sumber: https://motorbikewriter.com/kawasaki-h2r-reaches-400kmh

Gila juga ya bisa mencapai kecepatan segitu dalam waktu kurang dari 30 detik. 😮

kawasaki-h2r-400kmph

Safety
Load Index dan Speed Index ini berkolerasi dengan keamanan penggunaan motor. Biasa-nya, semakin besar ukuran ban, semakin tinggi Load Index dan Safety Index ban-nya. Begitu juga sebalik-nya.

Karena itu, penggunaan ban cacing di motor sport, apalagi motor 250cc keatas, selain kurang elok dilihat, juga kurang (banget) safety-nya.

F. Label-Label Lain
Terakhir, label-label informasi pelengkap ban. Sebagai contoh, ban Corsa R93 yang sedang gue pakai di Honda CBR250R.

corsa-r93-platinum-kode-ban-nama
Corsa R93 Platinum.
corsa-r93-platinum-kode-ban-manufaktur
Label Made In Indonesia.

Oh ya, ada 2 label lagi yang kudu diperhatikan. Cekidot masbro.

corsa-r93-platinum-kode-ban-tt-rotation
Ban belakang.

Pertama, label arah rotasi ban. Label ini sebagai patokan, agar pas masang ban nggak kebalik arah mutar-nya. Ini penting banget. Secara ada hubungannya dengan alur ban. Takut-nya kalau ban dipasang kebalik, thread ban tidak bekerja maksimal dalam kondisi jalan basah.

Ban-ban untuk motor sport pada umum-nya bekerja tandem ban depan dan belakang-nya. Dimana ban-ban motor keluaran anyar biasa-nya alur ban depan-nya kebalik.

michelin-road-5
Michelin Road 5. Dengan alur ban depan kebalik.

Kode Produksi Ban
Satu lagi, yaitu kode produksi ban. Contoh-nya begini.

corsa-r93-platinum-kode-produksi
Kode produksi ban.

Gambar diatas sebelah kanan, ada angka 2217. Itu arti-nya ban Corsa Platinum R93 ini diproduksi pada minggu ke-22 tahun 2017. Kisaran tanggal produksi antara akhir Mei dan awal Juni 2017.

Saran gue, pas beli ban, tanggal produksi ini kudu diperhatikan sekali. Takut-nya ban-ban produksi lama (banget), udah pada getas karet-nya.

Gue sendiri kalau beli ban, selalu cari tanggal yang maksimal kurang dari setahun dari tanggal waktu beli ban. Lebih muda lebih baik… 😉

Aturan-nya Sama Untuk Ban Mobil
Terakhir, Kode-kode ini juga memiliki arti yang sama dengan kode-kode yang tertera di ban mobil.

kode-ban
Kode-kode yang sama di ban mobil.

Demikian artikel tentang apa itu arti kode-kode di ban motor atau mobil. Semoga bermanfaat. 🙂

Baca Juga:
140/70, 150/60, 160/60. Panduan Memilih Ukuran Ban Motor
Ban Michelin ROAD 5. Suksesor Michelin Pilot Road 4
Ban Berbahan Silika. Lebih Cocok Untuk Harian
Review: Michelin Pilot Street Radial Di CBR250R
Review Ban Corsa R93 Di Honda CBR250R Setelah Pemakaian 2 Tahun

Share
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments