Aaaah… TGIF. Thanks God It’s Friday. Hari yang paling dinantikan. Well, except Monday… :p. So, Jum’at malam 2 minggu lalu, ane diculik sama teman untuk nge-gas ke Taman Safari. Abis Isya ane langsung gas ke Waroeng Biker (warbike).
Tempat nongkrong yang enak bagi para biker (tulisan saya tentang warbike di sini . Biasa-nya komunitas SYM Indonesia (SYMCI) suka kopi darat di sini. Sekitar jam 8-an saya sampai duluan. Nungguin temen yang ngaret. Akhir-nya kita gas dari Pasar Minggu sekitar jam 9-an.
Perjalanan melewati Margonda UI, jalan Raya Bogor, dan tinggal lurus ke puncak. Dasar teman saya tukang ngebut, saya keteteran untuk mengikuti pace doi. Overweight = less acceleration. Sciencetifically proven.
Lagi pula, riding malam IMHO kurang aman. visibilitas rendah. Dan terbukti saya hampir menabrak mobil bak terbuka yang mau menyalip… >_<. Memang gas malam-malam di atas jam 9 atau 10-an itu punya kesan tersendiri. Jalanan relatif lebih sepi, suasana lebih senyap, mesin lebih adem. Rasa-nya lebih bisa menikmati perjalanan.
Sekitar jam setengah 11 malam kita sampai di pertigaan sebelum Taman Safari. Ngaso dulu di Indomaret (atau Alfamart ya ?) untuk minum air dan melepas adrenalin lelah.
Tak berapa lama, kita ketemu dengan rombongan komunitas Burgman. Dimana teman saya dan saya berencana menginap di villa mereka. Sebelum-nya, kami riding sebentar ke atas buat nge-teh dan ngopi.
Lalu kami menginap di villa sembari makan sate ayam, sate kambing, ikan bakar, dan lain-lain. Dan lagi-lagi karena visibilitas yang rendah, saya hampir menabrak motor yang keluar gang seenaknya. Another episode of hard braking and tail fishing… >_>
Pagi-nya kita kembali ke Jakarta. And seperti biasa, kalau weekend jalan menuju puncak dibuat satu arah. Maka rombongan kami berjalan di pinggiran di sela-sela bis.
Nah, ketika perjalanan pulang inilah saya lebih merasa enjoying the ride. Secara rombongan kami berjalan di kecepatan 60-80kmph. Nggak geber-geberan gas. Kembali ke Jakarta yang macet dan panas.
I’ll see you guys on the next trip.