Ngobrolin komunitas motor dan “umur”-nya. Berdasarkan pengalaman ane.
Semenjak baru punya CBR250R, itu waktu semangat-semangat-nya ane motoran. Sumori ayok, night riding gas ! Ada komunitas-komunitas baru, gabung ! Full of spirit.
Tapi, beberapa tahun berlalu, semangat itu pudar. Entah kenapa, maybe bosen, maybe karena hal lain. I dunno.
Komunitas Honda CBR
Pertama, nama-nya punya Honda CBR, pasti-nya gabung ke komunitas motor Honda CBR. Pasti-nya…
Dulu komunitas ini biasa-nya nongkrong tiap hari Jum’at malam. Abis itu, kita ngebut riding bareng. Mungkin makan-makan habis itu, lalu lanjut pulang.
Kalau ada touring, touring. Kalau nggak, ya udah.
Dan…
Waktu berlalu, tahun berganti. Satu persatu orang-orang menghilang. Kopdar makin jarang, dan grup ini absen dari kegiatan offline. Cuma di grup WA-nya saja yang lumayan aktif.
Komunitas Ninja
Kelihatan-nya terdengar lucu. Tapi entah bagaimana, ane gabung ke komunitas motor Ninja. Isi-nya… ya kebanyakan motor Ninja. Ninja karbu, Ninja Fi. Cuma ane yang bawa CBR kayaknya.
Dan siklus yang sama seperti di atas terjadi. Kopdar, renggang, hilang.
11-12 lah kisah-nya.
Komunitas-Komunitas Lain
Dari satu komunitas ke komunitas, same story and cycle.
Siklus
Banyak penyebab kenapa seperti itu. Ada yang berkeluarga, ada yang motor-nya dijual, ada yang bikin grup sendiri-sendiri.
Pada inti-nya komunitas motor nggak beda dengan komunitas-komunitas di luar motor. Sama saja. Inti-nya sih, antara karena kesibukan, lost interest, atau bikin circle sendiri-sendiri.
Nggak usah diambil pusing.