Resmi sudah harga KTM Duke 200 di GIIAS 2016. 33 juta. Dengan kisaran harga segitu, motor ini otomatis jadi penantang Yamaha Xabre.
Tampaknya strategi KTM (Read: Bajaj) agak mirip ketika memasarkan Pulsar 200NS dahulu. Kubrikasi lebih besar 50cc, harga kurang lebih sama.
Kalau dulu head-to-head dengan Yamaha Vixion, sekarang head-to-head dengan Yamaha Xabre.
Kekar
Kekar. Ya. Itu impresi dari KTM Duke 200. Bak layaknya binarangka binaragawan, motor ini memperlihatkan frame trellis-nya yang tidak sungkan menonjolkan blok mesin-nya yang besar dan suspensi belakang-nya. Ditambah dengan ban depan berukuran 110, dan ban belakang-nya yang berukuran 150. Wedeeehhh… Nothing to hide. This bike bares it all.
Update
Ketika saya morning ride bersama Jaeger, kami berjumpa sama rider KTM Duke 200. Aseli motor ini gede. Walau secara overall masih terlihat lebih gede Kawasaki Z250. Shroud tangki bensin-nya berhasil membuat motor ini terlihat agak berotot.
Worth It ?
Tergantung. Pendapat saya pribadi, cewek cowok Eropa yang satu ini memang lebih keren daripada Yamaha Xabre. Dengan catatan kudu mau repot dikit untuk merawat-nya. Secara bengkel-nya tidak belum seramai bengkel-bengkel motor Jepang.
Daerah Jakarta (berdasarkan situs-nya KTM Indonesia) baru ada di Depok, Tangerang, dan BSD. Soal build quality tentu bukan main-main. Motor ini untuk pasar Eropa. Tapi walau motor ini officially merk Eropa (read: KTM), sudah bukan rahasia lagi ada campur tangan Bajaj di produk ini. Saya dengar-dengar dari teman, ada part-part Bajaj di motor ini. Sejauh mana-nya saya belum tahu.
Overall, dengan perbedaan harga yang tipis (sekitar 3 juta-an), motor ini definitely better than Yamaha Xabre. Kalau masih ada keraguan untuk membeli-nya, better wait and see dan cari-cari info dulu aja. Wajar sih, barrier of entry motor ini untuk pasaran orang awam (read: nggak mau repot) lebih besar.

“Service dan sparepart-nya gimana ?” “Wah, ada hubungan-nya sama Bajaj ya ? Nanti cabut lagi kayak dulu”. Banyak pertimbangan. Sedang yang doyan main motor, KTM Duke 200 bisa jadi pilihan untuk motor harian. Service ? Gampang. Sekalian aja pas morning ride sembari mereng-mereng ke BSD. Hehehehehe.