Jadi iseng-iseng gue nyobain oli 10w50 di motor Honda CBR 250R. Ternyata nggak cocok masbro. Lebih cocok pakai oli SAE 10w30 atau 10w40.

Ide awal-nya mau nyoba oli dengan SAE 10w50, karena ngeliat Redue yang kilometer-nya udah tinggi. Kisaran 45 ribu-an. Kilometer tinggi, praktis jarak antara komponen-komponen motor lebih agak renggang.

Nggak serapet pas motor masih bau dealer. Asumsi gue, mesin membutuhkan oli yang lebih tebal untuk menjaga gesekan antar tiap komponen.

Dan ternyata tidak juga masbro. Asumsi gue salah… :-/

cbr250r-redue-after-big-service-01

Total Hi-Perf 4T Racing 10w50
Oli dengan SAE 10w50 itu jarang banget dipasaran. Seinget gue, oli 10w50 yang suka gue temui, ya Total Hi-Perf 4T Racing 10w50. Secara Redue udah biasa minum Total Performance 95. Kalau mampir ke SPBU Total, mata kadang suka melihat oli ini.

oli-total-hi-perf-4t-racing-10w50
10w50. Jarang banget.

Impresi Singkat Oli Total Hi-Perf 4T Racing 10w50
Gue make oli ini sebentar banget. Nggak sampe 50 km. Ini review singkat banget ya masbro.

Pertama, mesin rasa-nya empuk. Kayak ada bantal-nya. Lebih halus sedikit dibandingkan pas make oli SAE 10w40. Suara knalpot jadi agak lebih berat. Agak lebih ngebass dikiiiiit.

Soal performa, RPM mesin terasa lebih lama naik. Beda dengan oli 10w40, dimana mesin lebih cepet ngitir. Apalagi kemarin pas make oli Ipone R4000 RS 10W40. Wuiihhh… RPM cepet ngitir-nya masbro ! Nyentuh 9000-an lebih gampang !

Oli 10w50 Lebih Meredam Getaran
Sesuai ekspektasi gue, oli 10w50 lebih meredam getaran. Gandalf saat ini gue minumin oli semi-sintetik 15w50. Biasa-nya doi minum-nya 10w40. Di Suzuki Thunder 125, gue ngerasa getaran mesin lebih teredam. Apalagi di RPM 7000-an keatas.

Naaahh… Ternyata di Redue juga begitu masbro. Honda CBR250R itu karakter-nya kalau RPM tinggi di gigi 1,2, dan 3 agak lebih geter dibandingkan di gigi 4,5 dan 6. Pas di gigi 3, dengan oli 10w50, getaran di RPM 7000-an agak lebih teredam.

Lebih Adem Sedikit
Soal suhu. Pertama, pas gue riding malam-malam habis hujan. Cuaca adem. Suhu motor pun adem. Karena oli Total Hi-Perf Racing 10w50 lebih kental, jadi-nya suhu mesin kurang panas untuk lebih mengencerkan. That’s why… RPM agak susah naik-nya.

Sayang-nya, gue belum sempat test make oli ini macet-macetan di siang panas terik. Karena inilah salah satu tujuan utama gue pengen make oli 10w50. Ketika suhu mesin panas, kekentalan oli 10w50 teteup optimal untuk melindungi mesin.

dexter-laboratory

Engineer Knows Better
Mesin rasa-nya lama-lama berat. Nggak enak. Ini yang menjadi kekhawatiran utama gue. Mesin seperti agak lebih berat bekerja-nya. Khusus-nya gerakan naik turun piston. Takut-nya dengan ada-nya hambatan stress ini, takut kenapa-kenapa mesin-nya.

Gue merasa Honda CBR250R memang sudah didesain untuk menggunakan oli 10w30 atau 10w40 masbro. Tentu para insinyur Honda sudah memperhitungkan dan mencoba berbagai kekentalan oli pas Research and Development. Jadilah gue drain oli ini dan kembali ke oli 10w40. Sesuai dengan yang tercantum di buku manual.

manual-cbr250r-oli-suhu-temperatur-range
Hanya 10w30 dan 10w40.

Sayang Donk Oli-Nya Dibuang.Well, tidak juga. Oli masih bagus. Paling nanti dipakai di Gandalf sadja. 🙂

Faktor Kruk As Dan Metal Duduk
Jadi gue nemu artikel di gridoto.com. Disitu ada artikel soal kruk as Honda CBR250R. Inti-nya dibilang clearance metal duduk dan kruk as CBR250R itu kecil. Hanya 0,075 milimeter. Jadi-nya dibutuhkan oli yang lebih encer biar bisa masuk ke sela-sela-nya.

metal-duduk-dan-metal-jalan
Metal Duduk.

Berarti memang bener-bener sudah didesain oleh engineer Honda untuk memakai oli 10w30 atau 10w40 nih masbro.

Kesimpulan
IMHO oli 10w50 atau 15w50, atau SAE lain yang belakang-nya w50, nggak cocok untuk dipakai di Honda CBR 250R. Kekentalan oli paling cocok untuk motor ini di Indonesia adalah 10w40.

Apakah masbro punya pengalaman serupa ? Atau mungkin malah pernah mencoba oli 10w30 ?

Baca Juga:
Mengupas Arti SAE Kode Oli

Share
Subscribe
Notify of
guest
5 Comments
Newest
Oldest
Inline Feedbacks
View all comments