Dyno War. That’s what i called it. Nggak salah. Tapi nggak perlu terpaku juga masbro.

Motor baru, test dyno. Yup, ritual yang selalu dilakukan setiap kali produk motor baru keluar.

Valid Test
Prosedur dyno test yang valid menurut ane. Motor sama-sama dibeli dari dealer secara acak. Wajib sama-sama standard. Mileage kurang lebih sama. Bahan bakar yang dipakai kudu sama, berikut volume-nya. Oli yang dipakai juga sama. Bobot tester kudu sama. Setelan rantai kudu optimal. Mesin dyno kudu di kalibrasi setiap sebelum pengetesan. Inti-nya, semua element kudu sama. Hanya motor yang membedakan.

otomotif-dyno-test-cbr250rr-out-01

Ribet ? So pasti. Maka-nya, IMHO nggak usah terlalu terpaku dengan hasil dyno. Hal ini bisa menjadi informasi bagi kita. Tapi nggak perlu di dewa-dewakan. It’s just information, man. Bisa menjadi bahan informasi untuk konsumen ketika memilih motor. Tentu-nya faktor-faktor lain seperti model, build quality, dan hal-hal lain kudu menjadi bahan pertimbangan juga.

Nggak ada salah-nya menge-test motor di dyno. Problem-nya ketika data ini digadang-gadangkan. Apalagi dijadikan senjata marketing. Kasihan orang-orang awam. Hadeeuuhhh…

In the end, Beli-lah motor sesuai dengan yang kita inginkan.

That’s it !!

Share
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments